Rabu, 04 Desember 2013

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN ( PENGANTAR BISNIS BAB XI )






Nama : Hegy Saputra    
Kelas : 1EB17                
       NPM : 23213991           
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya saya bisa menyelesaikan tugas pengantar bisnis bab XI yang berjudul “Akuntansi Dan Laporan Keuangan”. Tugas ini diajukan guna memenuhi mata kuliah pengantar bisnis.
Harapan saya semoga tugas ini bias membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi tugas ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
saya menyadari bahwa dalam penyusunan tulisan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah pengantar bisnis guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik  di masa yang akan datang.

Jakarta, 2 Desember 2013
   Penulis         


BAB I
PENDAHULUAN
            Akuntansi dan laporan keuangan berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah perkembangan pemikiran akuntansi dibagi dalam tiga periode, yaitu : tahun 4000SM – 1300M, 1300M – 1850M dan 1850M – Sekarang. Masing – masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi ilmu akuntansi. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana. Maksudnya pencatatan dari apa yang terjadi dalam dunia bisnis. Periode kedua merupakan penyempunaan dari periode pertama dikenal sebagai masa lahirnya dari double-entry bookkeeping. Pada periode terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukan lagi sekedar masalah debet kiri kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami akuntansi sebagai alat hitung, sumber informasi dalam mengambil keputusan, sampai pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan dengan sebagai history perusahaan (pengalaman). Di BAB XI ini kita akan membahas apa saja ruang lingkup dari akuntansi dan laporan keuangan.

Tujuan Penulisan
·         Memahami pengertian akuntansi
·         Memahami fungsi akuntansi
·         Memahami pihak-pihak yang berkepentingan terhadap akuntansi
·         Mengetahui prinsip-prinsip akuntansi
·         Memahami pengertian laporan keuangan
·         Mengerti isi laporan keuangan
·         Mengerti bentuk-bentuk neraca
·         Memahami tentang laporan rugi laba
·         Mengerti bentuk laporan laba rugi
·         Memahami tujuan dari adanya laporan keuangan

Manfaat Penulisan
            Mengerti apa saja yang termasuk dalam akuntansi dan bisa memanfaatkan fungsi akuntansi dalam kehidupan





BAB II

PEMBAHASAN

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

1.      DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi sering disebut dengan “bahasa bisnis” karena akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang menyediakan laporan-laporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi sebuah perusahaan. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi agar dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan atau kebijaksanaan. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk laporan akuntansi atau lebih dikenal dengan istilah laporan keuangan.  

2.      FUNGSI AKUNTANSI
Setiap sistem utama akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu
1.      Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan
2.      Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
3.      Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
4.      Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga.
            Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.

PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN TERHADAP AKUNTANSI
  1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
  2. Para pengelola perusahaan Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
  3. Para pegawai/karyawan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.
  4. Para investor. para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
  5. Para kreditor. Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit.
  6. Pemerintah Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
  7. Rekanan perusahaan Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama
3.      PRINSIP AKUNTANSI
Prinsip-prinsip akuntansi merupakan konsep dasar atau anggapan dasar yang digunakan sebagai pedoman dalam penentu dan pengukuran nilai dalam pelaksanaan kegiatan akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi yang lazim dan berlaku secara umum antara lain sebagai berikut :
a. Kesatuan akuntansi
Anggapan dasar bahwa akuntansi adalah suatu kesatuan ekonomi (entitas) yang berdiri sendiri, terpisah baik dari pribadi pemilik perusahaan maupun dari kesatuan ekonomi yang lain.

b. Kesinambungan
Konsep ini menganggap bahwa perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

c. Periode akuntansi
Selama jangka waktu perusahaan menjalankan usahanya dibagi menjadi periode-periode akuntansi, setiap periode pada umumnya dimulai dari tanggal 1 Januari dan berakhir tanggal 31 Desember (1 tahun).

d. Pengukuran dalam nilai uang
Uang sebagai alat pertukaran yang universal dalam perekonomian. Oleh karena itu akuntansi menggunakan nilai uang sebagai alat pengukur nilai aktiva dan kewajiban serta perubahannya.

e. Harga pertukaran
Dengan prinsip ini akuntansi menganggap bahwa harga yang ditentukan secara obyektif oleh pihak-pihak yang terkait dengan transaksi dan didukung oleh bukti-bukti yang telah diperiksa keabsahannya adalah harga pertukaran pada saat terjadi transaksi.

f. Penetapan beban dan penghasilan
Penentuan laba dilakukan secara periodik dengan menggunakan dasar waktu atau dasar akrual (accrual basic). Artinya dalam penetapan penghasilan maupun beban tidak hanya berdasarkan jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran uang (kas), tetapi juga berdasarkan lewatnya waktu yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran uang.

4.      PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
5.      ISI LAPORAN KEUANGAN

Neraca untuk menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.

- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.

- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.

6.      BENTUK – BENTUK NERACA
Dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang berlaku. Artinya penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan.
Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca. Perusahaan dapat memilih salah satu dari bentuk, yaitu :
  1. Bentuk skontro (account form);
  2. Bentuk Laporan (report form)
  3. Bentuk lainnya yang disesuaikan dengan keinginan perusahaan.
Neraca skontro merupakan neraca yang bentukanya seperti huruf “T”.Oleh karena itu, sering juga disebut T Form. Dalam bentuk ini neraca dibagi ke dalam dua posisi, yaitu di sebelah kiri berisi aktiva dan di sebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal. Bentuk neraca jenis ini sering pula disebut dengan bentuk horizontal.
·         Contoh Neraca Skontro

 PASIVA





Aktiva Lancar

Utang Lancar

-Kas
x
-Utang Wesel
x
-Bank
x
-Utang Dagang
x
-Surat-surat berharga
x
-Utang Bank 1 Tahun
x
-Piutang
x
-Utang Pajak
x
-Sediaan
x
-Dan Lain-lain
x

0

0
AktivaTetap

Utang Jangka Panjang

-Tanah
x
-Obligasi
x
-Bangunan
x
-Hipotek
x
-Mesin-mesin
x
-Utang Bank 3 tahun
x
-Peralatan
x



0

0
Aktiva Lainnya

Ekuitas

Gedung dalam proses
x
-Modal Setor
x


-Laba Ditahan
x

0

0




Total Aktiva
0
Total Pasiva
0
·         Bentuk Laporan (report form) 
Report form atau bentuk laporan sering disebut juga bentuk vertikal. Dalam bentuk lapiran isi neraca disusun mulai dari atas terus ke bawah, yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek, komponen aktiva tetap, komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas)
·         Bentuk lainnya yang disesuaikan dengan keinginan perusahaan.
 LAPORAN LABA – RUGI (L/R)
Laporan Laba-Rugi
Adalah laporan keuangan yang memberikan imformasi keberhasilan yang dicapai atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan dalam rangka menjalankan usahanya selama jangka waktu (periode) tertentu, yang dinilai dengan jumlah satuan uang.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari :
  1. Pendapatan ( revenues ) , yaitu penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan berbeda , seperti penjualan barang dagangan , penghasilan jasa , pendapatan bunga , pendapatan deviden , royaltis , dan sewa.
  2. Keuntungan ( Gains ) , yaitu pos lain yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul dalam pengalihan aktiva lancar , revaluasi sekuritas , kenaikan jumlah aktiva jangka panjang.
3.      Beban ( expense ) , dapat terdiri dari :
·         Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa ( yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva seperti kas persediaan , aktiva tetap , yang meliputi misalnya harga pokok penjualan , gaji dan upah , penyusutan.
·         Kerugian , yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang jarang terjadi , seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran , banjir , atau pelepasan aktiva tidak lancar.

7.      BENTUK BENTUK LAPORAN LABA RUGI
·         Bentuk Single Step, yaitu semua pendapatan digabungkan menjadi satu kelompok dan semua beban digabungkan menjadi satu kelopok, kemudian dua kelompok tersebut diselisihkan.
·         Bentuk Multiple Step/Bertahap, yaitu dengan cara memisahkan pendapatan maupun beban kedalam kelompok operasional dan non operasional. Dalam bentuk ini, penyajian bagian pertama adalah rincian pendapatan operasional kemudian bagian kedua rincian beban operasional. Dengan membandingkan dua bagian tersebut diperoleh laba/rugi operasional/usaha pokok. Bagian ketiga adalah rincian pendapatan dan beban non operasional. Hasil (kelompok pertama dan kelompok kedua) digabung dengan hasil kelompok ketiga, diperoleh laba/rugi bersih.

8.      TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Menurut Standar Akuntasi Keuangan (SAK) tahun 1996, tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai pengambil keputusan ekonomi.

Kesimpulan
Dari BAB XI ini penulis bisa mengambil kesimpulan bahwa akuntansi dan laporan keuangan akuntansi merupakan alat bagi manajemen untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan yang bersifat pasti.

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar