
Nama
: Hegy Saputra
Kelas : 1EB17
NPM
: 23213991
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan
yang maha esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya saya bisa menyelesaikan
tugas pengantar bisnis bab IV yang berjudul “Kewirasastaan dan Usaha kecil”. Tugas
ini diajukan guna memenuhi nilai mata kuliah pengantar bisnis.
Harapan saya semoga tulisan ini bisa
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi tugas ini dan kedepannya dapat lebih baik.
saya menyadari bahwa dalam penyusunan
tulisan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun
penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, khususnya dari dosen mata kuliah pengantar bisnis guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi saya untuk lebih baik di masa yang akan
datang.
Jakarta, 8 November 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
memulai sebuah perusahaan yang akan kita buat, kita harus bisa menentukan apa
yang pas untuk kita jalankan. Terutama dalam mengetahui dasar dasar
berwirausaha dan resiko resiko yang akan kita hadapi. Terutama di usaha kecil.
Karena sebelum perusahaan menjadi besar, perusahaan harus menyiapkan dengan
baik bagaimana cara cara mengembangkan usahanya agar tidak terjadi hal hal yang
diinginkan pada tahap awal. Sebab, pada tahap awal, disinilah banyak terjadi
kendala. Maka dari itu Hal hal yang akan dibahas untuk mengetahui cara – cara
berwiraswastaan dan mengetahui usaha kecil
adalah :
1. Kewiraswastaan
, wiraswasta, wiraswastawan
2. Perusahaan
kecil dalam lingkungan perusahaan
3. Perkembangan
franchising di Indonesia
4. Ciri-ciri
perusahaan kecil
5.
Perbedaan antara kewirausahaan dan
bisnis kecil
TUJUAN
PENULISAN
- Untuk mengerti tentang wiraswastawan
- Untuk mengetahui unsur-unsur penting wiraswasta
- Untuk memahami cara memasuki perusahaan
- Untuk memahami kiat-kiat memilih usaha dengan cara waralaba ( franchising)
- Untuk mengerti jenis-jenis usaha yang potensial diwaralabakan
- Untuk memahami kekuatan dan kelemahan perusahaan kecil
- Untuk memahami keuntungan perusahaan kecil
- Untuk memahami kelemahan perusahaan kecil
- Untuk memahami cara-cara mengembangkan perusahaan kecil
- Untuk memahami kegagalan-kegagalan perusahaan kecil.
MANFAAT
PENULISAN
·
Untuk menjelaskan bagaimana cara – cara
mengembangkan usaha kecil agar berjalan sesuai target yang sudah direncanakan.
Selain itu juga menambah pengetahuan tentang resiko resiko yang harus di
hindarkan dalam menjalani usaha kecil.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kewiraswastaan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk
beresiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha
untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya
yang dijalankannya, yang bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi
dalam bentuk keuntungan di samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan
yang dibangun oleh seseorang dengan kepribadian tertentu
(wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative penyediaan lapangan kerja,
minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.
2. Wiraswasta
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara
kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang
memiliki kemampuan untuk :
- Berdiri diatas kekuatan sendiri
- Mengambil keputusan untuk diri sendiri
- Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
- Mengambil resiko
- Tegas
- Memperhatikan lingkungan sosial untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi semua orang
v
Peranan
wiraswastawan

- Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
- Mencari keuntungan bisnis
- Membawa perusahaan ke arah kemampuan
- Memperkenalkan hasil produksi baru
- Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
- Membuka pasar
- Merebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
- Melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
v Unsur penting
wiraswasta
Dalam
wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu sama lainnya saling terkait.
Unsur-unsur tersbut adalah :
- Unsur pengetahuan
Mencirikan
tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan
banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan.
- Unsur keterampilan
Pada umumnya
diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang
dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan yang lebih tinggi.
- Unsur kewaspadaan
Merupakan paduan
unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan yang akan datang.
Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana tindakan untuk menghadapi
sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan dialami.
3. Perusahaan Kecil dalam Lingkungan
Perusahaan
Usaha Kecil merupakan usaha yang
mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50orang, atau
berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999, kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan
bangunan) penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000. Milik Warga Negara Indonesia, bukan
afiliasi badan usaha lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan,
badan usaha, atau koperasi.
Jadi dapat diartikan bahwa
perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan ialah perusahaan kecil yang telah
memiliki managemen perusahaan tingkat perusahaan besar. Dapat kita lihat billa
kita ingin membuat sebuah perusahaan, itu semua harus dimulai dari yang kecil.
Karena dengan sejalannya perusahaan, maka perusahaan yang kita buatpun bukan
mustahil untuk menjadi perusahaan yang besar.
Perusahaan Kecil memegang peranan
penting dala komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju
(Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas
perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi,
pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari
perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting
dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang
ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan
lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu
dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi
perusahaan raksasa.
v Cara memasuki perusahaan kecil ada
tiga cara yaitu :
*Dengan meneruskan
usaha orang tua contoh orang tua kita mempunyai usaha warung makan. Begitu
orang tua sudah tua maka yg meneruskannya adalah kita.
* membeli perusahaan yang telah ada
*dengan cara memulai usaha yang sama sekali baru.
* membeli perusahaan yang telah ada
*dengan cara memulai usaha yang sama sekali baru.
v 4. Perkembangan franchising di
Indonesia
Waralaba
atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah
hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layananan. Sedangkan
menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah
perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau
menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas
usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan
yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau
penjualan barang dan jasa.
v kiat-kiat memilih usaha dengan cara
waralaba ( franchising)
Menurut ketua asosiasi
franchise indonesia (afi) anang sukandar, ada kiat-kiat tertentu dalam memilih
usaha waralaba yang baik. Bisnis waralaba yang baik adalah usaha yang
dibutuhkan sehari-hari yaitu makan, minuman, pendidikan, salon, bengkel, bidang
ritel, tea franchise. Selain itu, anang mengatakan ada beberapa daerah yang
berpotensi mengembangkan produknya untuk waralaba seperti di jawa tengah dan
jogja makanan dan batik, bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian. Anang
juga mengingatkan agar para pemodal franchise tea sebaiknya berhati-hati dalam
menentukan mengambil peluang usaha melalui waralaba seperti franchise teh.
Mengingat sekarang ini sering terjadi kerancuan antara waralaba (franchise)
dengan business opportunity (bo). Konsep waralaba franchise teh yang secara
legal dan dalam pp no 42 tahun 2007 dijabarkan bahwa waralaba teh harus
terbukti benar-benar menguntungkan, selain itu proses aplikasi bisnisnya mudah
diterapkan dan diajarkan kepada pengambil pewaralaba dan lain-lain.
v Jenis-jenis usaha yang
diwaralabakan
• Produk dan jasa otomotif
• Bantuan dan jasa bisnis
• Produk dan jasa konstruksi
• Jasa pendidikan
• Rekreasi dan hiburan
• Fastfood dan take away(makanan siap saji)
• Stand makanan/foodstall
• Perawatan kesehatan,medis dan kecantikan
• Jasa membersihkan rumah
• Bantuan dan jasa bisnis
• Produk dan jasa konstruksi
• Jasa pendidikan
• Rekreasi dan hiburan
• Fastfood dan take away(makanan siap saji)
• Stand makanan/foodstall
• Perawatan kesehatan,medis dan kecantikan
• Jasa membersihkan rumah
v 5. Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri
berikut :
• Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
• Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
• Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
• Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
• Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
• Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
• Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
• Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant)
v Kekuatan dan kelemahan perusahaan
kecil
Fakta menunjukan,
banyak wiraswastawan memulai aktivitasnya dalam perusahaan kecil sebelum
akhirnya berkembang menjadi besar. Berbagai bidang usaha memberikan kesempatan
usaha, tingkat perolehan keuntungan, maupun tingkat reiko yg berbeda-beda.
Terlepas dari bbidang usaha yang dipilih, sebagaimanna dijumpai pada hampir
semua kondisi, perusahaan kecil juga memiliki kekuatan dan kelemahan. Kekuatan
perusahaan kecil terutama berkenaan dengan kebebasanya untuk bertindak dan
menyesuaikan diri dengan kebutuhan setempat. Sebaliknya kelemahan perusahaan
kecil terutama berkaitan dengan spesilalisasi, modal dan jaminan pekerjaan
terhadap karyawannya.
v Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas
gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan
pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup
layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
v Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja
(Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil lebih
mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan
lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi,
modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.
v
Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan
yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan
kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil
perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan
pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana arus uang kontan dan
analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah
yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran
kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk
mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan
kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan
perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
v Kegagalan perusahaan
kecil
Banyak factor
yang menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian
penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen,
kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan
untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan
zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi,
kesalahan pemilihan bidang usaha, dana lain-lain.
v Perbedaan antara kewirausahaan dan
bisnis kecil
Kewirausahaan adalah suatu profesi yang timbul
karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang bisa diperoleh dari pendidikan
formal Sedangkan bisnis kecil adalah seni yang bisa di gali dengan rangkaian
kerja yang diberikan dalam praktek ataupun penerusan dari usaha usaha yang
telah berjalan. Seperti usaha kecil orang tua kita yang kita lanjutkan karena
kita bisa belajar dari orang tua kita yang biasa menjalankan usaha tersebut
Kesimpulan
Pada pembuatan
tulisan yang berjudul “Kewiraswastaan dan Usaha Kecil” bisa disimpulkan bahwa
kewiraswastaan dan usaha kecil sangat berkaitan dan banyak memiliki tujuan dan
kesamaan seperti pengukuran potensi bisnis sama, kapasitas
dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja,
unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika
memulai dan dimulai, jiwa enterpreneur yang dimiliki sama,ujung
pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah langgeng
atau tidak.
Saran
Agar dalam berorganisai dapat
berjalan dengan baik dan semakin berkembang. Ide ide harus ditambahkan dengan
selalu mengikuti seminar seminrar atau salig sharing sesama teman banyak agar
masalah yang membuat organisasi terpecah bisa kita selesaikan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar