
Nama : Hegy Saputra
Kelas : 1EB17
NPM :
23213991
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa, karena
berkat rahmat dan hidayahnya saya bisa menyelesaikan tugas pengantar bisnis bab
IX yang berjudul “Manajemen Keuangan Perusahaan” . Tugas ini diajukan guna
memenuhi mata kuliah pengantar bisnis.
Harapan saya semoga tugas ini bias membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
tugas ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
saya menyadari bahwa dalam penyusunan tulisan ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah pengantar bisnis guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi
saya untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Jakarta,
1 Desember 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen keuangan merupakan
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut
meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan
dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan
penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan
memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut.
Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut,
manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar
perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar
perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan
dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar modal
ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber dari
dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan),
cadangan, maupun depresiasi.
Setelah
dana diperoleh, dana tersebut harus digunakan untuk membelanjai operasi
perusahaan. Dana akan tertanam pada berbagai kekayaan riil perusahaan.
Manajemen
keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh perkembangan
ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system ekonomi pada
abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba. Selanjutnya
berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900
awal :
Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi
Tujuan
Penulisan
- Memahami apa itu penganggaran modal
- Mengetahui Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
·
Mengetahui Metode penilaian investasi
·
Mengerti apa itu Arus kas masuk
- Mengerti Metode Average Rate of return
- Mengerti Metode masa pengembalian investasi
- Mengerti Metode net present value
- Mengerti Metode Profitability index
·
Mengerti Metode internal rate of return
- Memahami Mengapa perusahaan membutuhkan dana
·
Mengetahui jenis jenis Pembiayaan perusahaan
Manfaat Penulisan
Bisa
membentuk peran baik tentang peran dan tanggung jawab manajer keuangan dan juga
memahami bagaimana perencanaan keuangan dalam perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
PERAN,
TUGAS, & TANGGUNG JAWAB MANAJER KEUANGAN
1. Peran
Manajer Keuangan
Kesuksesan
suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer Keuangan untuk beradaptasi
terhadap perubahan, meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan
dapat terpenuhi, investasi dalam aset-aset perusahaan dan kemampuan
mengelolanya secara bijaksana. Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan
baik oleh Manajer Keuangan, maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara
keseluruhan juga menjadi lebih baik. Seandainya secara lebih luas dana-dana
dialokasikan secara tidak tepat, maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat.
Dalam suatu perekonomian, efisiensi alokasi sumber-sumber daya adalah sangat
penting untuk pertumbuhan ekonomi secara optimal. Hal ini juga penting untuk
menjamin bahwa individu-individu dapat mencapai kepuasan tertinggi bagi
kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, melalui investasi, pembelanjaan dan
pengelolaan aset-aset secara efisien, Manajer Keuangan memberi sumbangan
terhadap pertumbuhan kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara
menyeluruh.
2. Tugas Manajer Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut
manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah
sebagai berikut :
- Perolehan dana dengan biaya murah.
- Penggunaan dana efektif dan efisien
- Analisis laporan keuangan
- Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.
Kegiatan penting lain yang harus dilakukan
manajer keuangan menyangkut lima (5) aspek yaitu:
1.
Peramalan dan perencanaan
Mengkoordinasi
proses perencanaan yang akan membentuk masa depan perusahaan.
2.
Keputusan-keputusan investasi dan pendanaan
Membantu
menentukan tingkat penjualan perusahaan yang optimal, memutuskan aset spesifik
yang harus diperoleh, dan memilih cara terbaik untuk mendanai aset.
3.
Koordinasi dan control
Berinteraksi
dengan karyawan-karyawan lain untuk memastikan bahwa perusahaan telah
beroperasi seefisien mungkin.
4.
Berinteraksi dengan pasar keuangan
Berinteraksi
untuk mendapatkan atau menanamkan dana perusahaan.
5.
Manajemen risiko
Bertanggung
jawab untuk program manajemen risiko secara keseluruhan termasuk
mengidentifiksi risiko dan kemudian mengelolanya secara efisien.
Dari kelima aspek tersebut dapat disimpulkan
bahwa tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan
pembiayaannya. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan berkaitan
langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan
berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
3.
Tanggung
Jawab Manajer Keuangan
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab
yang besar terhadap apa yang telah dilakukannya. Ada pun keputusan keuangan
yang menjadi tanggung jawab manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga (3)
jenis:
1. Mengambil keputusan investasi
/ pembelanjaan aktif
(investment decision)
Menyangkut
masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekelompok kesempatan yang
ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling
menguntungkan.
Implementasi dari
allocation off funds (aktivitas penggunaan dana).
Allocation of funds bisa
dalam jangka pendek dalam bentuk working capital, berupa aktiva lancar atau
jangka panjang dalam bentuk capital investment, berupa aktiva tetap.
Tercermin di sisi aktiva
(kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus ditetapkan misalnya berapa aktiva
total yang dialokasikan untuk kas atau persediaan, aktiva yang secara ekonomis
tidak dapat dipertahankan harus dikurangi, dihilangkan atau diganti.
2. Mengambil keputusan
pendanaan / pembelanjaan pasif (financing decision)
Menyangkut
masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk melakukan
investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan
biaya paling murah.
Implementasi dari rasing of funds (aktivitas
perolehan dana), meliputi besarnya dana, jangka waktu penggunaan, asalnya dana
serta, persyaratan-persyaratan yang timbul karena penarikan dana tersebut.
Hasil financing dicision tercermin di sebelah
kanan dari neraca.
Raising of funds bisa diperoleh dari internal
(modal sendiri) meliputi: saham preferen, saham biasa, laba ditahan dan
cadangan, maupun eksternal (modal asing) jangka pendek maupun jangka panjang.
Sumber dana jangka pendek, misalnya utang dagang (trade payable atau open
account), utang wesel (notes payable), utang gaji, utang pajak. Sumber dana
jangka panjang misalnya, utang bank, dan obligasi.
3. Mengambil keputusan dividen (dividend decision)
Menyangkut
masalah penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai
dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen,
pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Berhubungan dengan
penentuan prosentase dari keuntungan neto yang akan dibayarkan sebagai cash
dividend.
Penentuan stock dividen dan
pembelian kembali saham.
Keputusan-keputusan
tersebut harus diambil dalam kerangka tujuan yang seharusnya dipergunakan oleh
perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah
harga yang terbentuk seandainya perusahaan dijual. Apabila perusahaan “go
public” maka nilai perusahaan ini akan dicerminkan oleh harga saham perusahaan
tersebut. Dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka pemilik perusahaan menjadi
lebih makmur sehingga mereka menjadi lebih senang.
Kegiatan mencari alternatif sumber dana
menimbulkan adanya arus kas masuk, sementara kegiatan mengalokasikan dana dan
pembayaran dividen menimbulkan arus kas keluar, maka manajemen keuangan sering
disebut manajemen aliran (arus) kas.
v Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)
Istilah penganggaran modal digunakan untuk
melukiskan tindakan perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti
untuk pembelian equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk
memodernisasi fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal – Suatu Konsep Investasi
Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab peng anggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
Penganggaran Modal – Suatu Konsep Investasi
Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab peng anggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa mendatang.
Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
v
Penggolongan
investasi aktiva tetap dan pemilihan alternative
Ada beberapa
criteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan beberapa metode :
1.
Payback
metode
2.
Average
return on investment
3.
Present
value
4.
Discounted
cash flows
v Metode
penilaian investasi
Metode yang mendasarkan perhitungan atas keuntungan akuntasi
dan metode yang mendasarkan perhitungan atas dasar cash flow.
Arus kas masuk
Arus
kas yang masuk dari penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, pendapatan
bunga, dan penerimaan operasi lainnya. Setiap
usulan pengeluaran modal (capital expenditure) selalu mengandung dua macam
aliran kas, yaitu:
Aliran kas keluar netto (net
cash outflow), yaitu aliran uang tunai yang dibutuhkan untuk investasi baru.
Aliran kas masuk netto (net
cash in flow), yaitu aliran uang tunai masuk sebagai hasil dari investasi baru
dan sering pula disebut net cash proceeds.
v Metode
Average Rate of Return
Metode ini mengukur berapa
tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka
yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan
total average investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam
persentase. Angka ini kemudian diperbandingkan tingkat keuntungan yang
disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada
tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek ditolak.
Kelebihan:
Sederhana
dan mudah dimengerti
Metode
ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak
memerlukan perhitungan tambahan
Kelemahan:
Tidak memperhitungkan “time
value of money”
Menitikberatkan pada laba
akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan
Merupakan pendekatan jangka
pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang menyesatkan
Kurang memperhitungkan
jangka waktu investasi
v Metode
Payback
Metode ini mencoba mengukur
seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah
aliran kas, bukan laba. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase, tapi
satuan waktu. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang
disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih
lama proyek ditolak.
Namun problem utamanya adalah sulitnya
menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan
sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan adalah payback
umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow.
Kelemahan lain dari metode ini adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash Flow.
Misalnya
proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki
aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia
ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang dianggap
relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan kembali,
sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total investasi B
akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih
lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah diabaikannya nilai waktu
uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah
periode payback. Namun demikian cara ini tetap populer digunakan, namun hanya
sebagai pelengkap penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang
menghadapi problem likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
v Metode
Net Present Value
Metode ini menghitung
selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional maupun terminal cash
flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut
perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan.
Apabila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan
datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi, maka proyek ini
dikatakan menguntungkan sehingga diterima. Sedangkan apabila nilainya
kecil (NPV negatif ), proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
Metode ini cukup populer
digunakan dalam penilaian investasi, karena mampu mengatasi kelemahan dari
metode penilaian lain, yaitu memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of
money). Net present value dari suatu investasi didefinisikan sebagai
pengurangan dari present value cash outflow (proceeds) dikurangi present value
cash outflow (outlays)
v Metode
Internal Rate of Return
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
di masa-masa mendatang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan
(tingkat keuntungan yang disyaratkan), maka investasi dikatakan
menguntungkan, tetapi apabila tingkat bunganya lebih kecil maka investasi
dikatakan merugikan.
v Metode
Profitability Index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang
investasi. Apabila Profitability Index (PI)-nya lebih besar daripada
1, maka proyek dikatakan menguntungkan, tetapi apabila kurang,
maka dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV, maka
metode ini perlu menentukan terlebih dahulu tingkat
bunga yang akan dipergunakan.
4.
Perencanaan Keuangan
Rencana keuangan adalah
rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari dimasa yang akan
datang.1. Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
• Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term / Operatinge Xpenditures)
• Pengeluran Jangka Panjang (Long Term / Capital Xpenditures)
2. Pembelanjaan Atau Pembiayaan Perusahaan (Corporate Financing)
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang, perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilakn laba, tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
• Sumber Dana Jangka Pendek.
Sumber dana jangka pendek meliputi :
- Trade Credit (Utang Dagang), berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan kemudian.
- Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan (Scured Short Term Loan), merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting.
- Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Unsecured Short Term Loan), Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi perusahaan. Dengan jenis pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank.
- Letter Of Credit, Adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
- Commercial Paper, adalah surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh
perusahan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
- Factoring. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cepat melalui factoring yaitu dengan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan 5faktor (perusahaan pembeli piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan.
• Sumber Dana Jangka Panjang.
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjanguntuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai usahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari :
- Pembiayaan Melalui Utang :
a) Utang jangka panjang
b) Obligasi perusahaan
- Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) : a) Saham biasa
b) Laba ditahan
KESIMPULAN
Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik
dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya
dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk
menghasilkan laba.
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut
manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain:
1. Perolehan dana dengan biaya
murah
2. Penggunaan dana efektif dan
efisien
3. Analisis laporan keuangan
4. Analisis lingkungan
Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin
Berdasarkan
tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain:
1. Memaksimalkan nilai
perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar
modal dan pasar uang
3. Sifat Dasar Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba, pemilik
memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya
memperoleh laba, manajemen harus berperilaku:
1. Memaksimumkan nilai
perusahaan,
artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang
digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari
laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam
mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka
bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar