
Nama : Hegy Saputra
Kelas : 1EB17
NPM : 23213991
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya
panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya
saya bisa menyelesaikan tugas pengantar bisnis bab XII yang berjudul “Teknik
Analisis Meramalkan Kas Perusahaan” .
Tugas ini diajukan guna memenuhi mata kuliah pengantar bisnis.
Harapan saya
semoga tugas ini bias membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi tugas ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
saya menyadari
bahwa dalam penyusunan tulisan ini jauh dari sempurna, baik dari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah
pengantar bisnis guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi saya untuk
lebih baik di masa yang akan datang.
Jakarta, 2 Desember
2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kas adalah bagian dari aktiva lancer
atau current assets, contoh dari kas diantaranya uang kertas , logam, dan
sejenisnya yang dapat dimanfaatkan sebagai alat tukar yang memiliki dasar
pengukuran akuntansi. Manajemen kas yang baik sangat diperlukan untuk
mengontrol biaya biaya dan hal – hal
yang bisa merugikan perusahaan. Ini dikarenakan, kas adalah assets yang
mempunyai resiko paling tinggi dan paling lancer. Di BAB XII ini kita akan
membahas bagaimana cara analisis meramalkan kas perusahaan.
TUJUAN PENULISAN
·
Memahami keuangan perusahaan
·
Memahami estimasi penjualan
·
Memahami estimasi produksi
·
Memahami estimasi pembelian bahan
langsung
·
Memahami estimasi pemakaian bahan
langsung
·
Memahami upah langsung
·
Memahami estimasi beban fabrikase
·
Memahami estimasi harga pokok penjualan
·
Memahami estimasi beban penjualan
·
Memahami estimasi beban administrasi
·
Memahami estimasi laba rugi
·
Memahami estimasi kas
MANFAAT
PENULISAN
Dapat memprediksi jumlah kas yang dibutuhkan suatu
peruusahaan dan juga mampu menaksir kebutuhan kas dari macam – macam estimasi
yang akan di jelaskan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
KEUANGAN
PERUSAHAAN
Keuangan perusahaan
memiliki tiga motif yang berbeda di antaranya:
Divestasi Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
- Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
- Kebangkrutan
Divestasi Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan.Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
- Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
- Kebangkrutan
2.
ESTIMASI
PENJUALAN
Estimasi
penjualan memiliki hubungan yang sangat erat dengan anggaran penjualan.Selain
menentukan anggaran penjualan yang terdiri dari anggaran penerimaan dan
anggaran pengeluaran atau biaya penjualan,perlu juga menentukan anggaran
produksi,biaya material , tenaga kerja dan harga pokok penjualan.Akhir dari ini
adalah penentuan anggaran laporan laba rugi.Dengan demikian proses estimasi ini
memiliki peran yang sangat strategis bagi manajemen perusahaan.
3.
ESTIMASI
PRODUKSI
Biaya
produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan
kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan
baku sampai menjadi bahan jadi.
Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
a. Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
c. Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)
4. ESTIMASI PEMBELIAN BAHAN LANGSUNG
Merupakan
pembelian barang secara langsung,baik berupa langsung maupun sistem online.
estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli.karena penjual
bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli
juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.karena pembeli tidak perlu
meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana.Cukup hanya dengan
berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya.lalu
mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera,dengan cara seperti itu pihak
pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
5. ESTIMASI PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG
Biaya
yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku pembantu dan penunjang
produksi.Berdasarkan harga pokok satandar menunjukan bahwa satu unit bahan baku
langsung dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk jadi.Harga yang
digunakan sama dengan harga yang dibeli.
6.
UPAH LANGSUNG
Merupakan
pembayaran upah kepada karyawan yang langsung berkaitan dengan hasil tertentu.
Dan diberikan langsung kepada pekerja
7.
ESTIMASI BEBAN
FABRIKASE
Merupakan
estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase. Bahan baku tidak langsung,
tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat
secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung kepesanan,
produk, atau objek biaya lain yang spesifik
8.
ESTIMASI HARGA
POKOK PENJUALAN
Istilah
yang digunakan pada akuntansi keuangan dan pajak untuk menggambarkan biaya
langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan
bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan
atau R & D.HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari
biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.
9.
ESTIMASI BEBAN
PENJUALAN
Beban
si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau
sipenjual oleh pihak-pihak tertentu.misalkan beban pajak,kerusakan
barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
10.
ESTIMASI BEBAN
ADMINISTRASI
Beban yang
umumnya terjadi pada bagian personalia, bagaian keuangan, dan bagian umum.
11.
ESTIMASI LABA
RUGI
Laporan keuangan suatu perusahan
yang menunjukan keuntungan atau kerugian.
12.
ESTIMASI KAS
Estimasi Kas adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di
punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat
mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut
memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.
Atau secara lebih sederhana dapat dismpulkan estimasi kas merupakan kas bersih
yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.
KESIMPULAN
Jika
semua kegiatan dalam laporan kas menghasilkan laporan yang positif maka
penerimaan uang dalam kas dari masing masing kegiatan lebih besar dari uang
yang di keluarkan dan jika hal ini
terjadi terus menerus maka keuangan akan semakin bertambah. Maka dari itu untuk
meramalkan suatu kas di perusahaan sangat penting untuk kemajuan perusahaan itu
sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar